BERITAUMAT,Paris – Otoritas Prancis menginterogasi kekasih pelaku penyanderaan di sebuah supermarket di Trebes, Prancis yang menewaskan empat orang. Gadis berusia 18 tahun ini disebut telah diradikalisasi dan masuk dalam daftar pengawasan otoritas Prancis.
Pelaku yang diidentifikasi bernama Radouane Lakdim (25) tewas ditembak polisi saat melakukan penyanderaan di supermarket Super U di Trebes, Prancis pada Jumat (23/3) lalu. Lakdim merupakan warga negara Prancis kelahiran Maroko.
Nama Lakdim tidak asing bagi badan keamanan Prancis karena dia masuk dalam daftar pengawasan terduga ekstremis. Dalam aksi penyanderaan itu, Lakdim mengaku dirinya mewakili kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Seperti dilansir AFP, Selasa (27/3/2018), polisi Prancis menginterogasi seorang gadis berusia 18 tahun yang merupakan kekasih Lakdim, pada Senin (26/3) waktu setempat. Identitas gadis itu tidak diungkap ke publik, namun disebutkan bahwa dia merupakan warga negara Prancis.
Kekasih Lakdim yang kini ditahan polisi itu, diketahui menjadi mualaf sejak usia 16 tahun. Dia juga masuk dalam daftar pengawasan karena berpotensi radikal. Menurut sumber yang memahami penyelidikan kasus ini kepada AFP, gadis itu menunjukkan ‘tanda-tanda radikalisasi’.
Jaksa Paris, Francois Molins, menuturkan kepada wartawan bahwa kekasih Lakdim itu sempat berteriak ‘Allahu Akbar’ saat berada di tahanan. Namun kepada jaksa, dia membantah mengetahui sejak awal soal rencana penyanderaan yang dilakukan Lakdim di Trebes.
Selain kekasih Lakdim, seorang pemuda berusia 17 tahun yang disebut sebagai teman Lakdim juga ditangkap polisi Prancis. Teman Lakdim itu juga menyangkal terlibat dalam aksi penyanderaan pada Jumat (23/3) lalu.
Di bawah undang-undang antiterorisme yang berlaku di Prancis, kekasih dan teman Lakdim itu bisa ditahan selama 96 jam tanpa dakwaan. Mereka ditahan karena diduga terlibat dalam aksi penyanderaan yang dilakukan Lakdim.
Sumber :detik.com